Oke, jadi gini ya… gue tuh bukan fans berat film aksi yang terlalu banyak ledakan atau tembak-tembakan. Tapi ketika pertama kali nonton The Accountant yang pertama, jujur aja… gue kaget. Film ini beda. Ada angka, ada misteri, ada psikologi, dan tentu aja: ada Ben Affleck dengan karakter Christian Wolff yang super unik. Nah, waktu kabar The Accountant 2 keluar, gue langsung pasang alarm mental: “Gue harus nonton ini.”
Di movie The Accountant 2, Christian Wolff kembali. Kali ini dia bukan cuma berurusan dengan klien korporat yang curang, tapi juga harus menyelesaikan konflik masa lalu yang lebih pribadi. Gak banyak yang bisa gue spill tanpa spoiler ya, tapi intinya: lo bakal lihat bagaimana masa lalu dia yang kelam akhirnya mengejar dia… dan dia harus memilih antara tetap di balik angka atau bertarung lagi di lapangan.
Film ini masih menggabungkan aksi yang intens, karakterisasi yang dalam, dan elemen autisme-nya Christian yang ditampilkan secara realistis dan manusiawi. Dan ya… jangan kira lo bakal bisa santai nonton ini. Setiap menitnya tuh penuh ketegangan.
Kenapa The Accountant 2 Begitu Populer?
Nah, ini dia. Gue punya beberapa teori kenapa film ini meledak, dan gue ngalamin sendiri hype-nya di sosial media dan forum-forum film Wikipedia.
Karakter Christian Wolff yang “nggak biasa”
Lo bisa lihat sendiri, jarang banget ada film action di mana tokoh utamanya adalah seorang akuntan dengan spektrum autisme. Tapi justru itu kekuatannya. Dia bukan “pahlawan biasa”, dia mikir dengan cara berbeda, bereaksi dengan cara yang unpredictable. Itu yang bikin kita nempel terus ke layar.Ben Affleck yang pas banget bawa peran ini
Gue bukan fanboy-nya Ben Affleck, tapi ya harus diakui… dia nail it. Gestur, ekspresi datarnya, dan cara dia komunikasi tuh bener-bener believable. Apalagi di sekuel ini, sisi emosionalnya lebih keliatan tanpa harus overacting.Perpaduan genre yang pas
Film ini bukan cuma action, tapi juga ada misteri, thriller psikologi, dan sedikit drama keluarga. Kalau lo suka film kayak John Wick tapi juga pengen ngerasa “dipikirin” sama ceritanya, ini filmnya.
Keseruan The Accountant 2: Bukan Sekadar Tembak-Tembakan
Gue masih inget waktu duduk nonton di bioskop, popcorn gue sampe nggak habis karena saking tegangnya. Yang seru dari The Accountant 2 bukan cuma adegan aksinya yang terukur dan taktis, tapi juga cara ceritanya dibangun.
Misalnya nih, ada adegan di mana Christian lagi ngulik data keuangan perusahaan yang korup. Kelihatannya biasa aja kan? Tapi cara mereka garap—ditambah dengan musik dan pemotongan adegan ke aksi di lapangan—bikin kita kayak lagi nonton film detektif campur aksi militer.
Ada juga momen flashback ke masa kecil Christian yang bikin hati agak nyesek. Lo kayak dikasih reminder bahwa di balik kemampuan luar biasa dia, ada trauma yang belum selesai.
Dan satu lagi: adegan klimaksnya nggak ketebak. Gue sempet bikin prediksi di tengah film, eh ternyata salah besar. Dan itu yang bikin film ini beda dari action mainstream.
Kenapa The Accountant 2 Ditunggu-Tunggu Banyak Orang?
Lo tau nggak, film pertamanya rilis tahun 2016. Artinya udah hampir satu dekade fans nungguin kelanjutannya. Gila sih. Gue pribadi udah setengah nggak berharap ada sekuelnya. Tapi begitu trailernya rilis… ya ampun, langsung rame timeline!
Ada beberapa alasan kenapa ini film ditunggu-tunggu:
Film pertama punya ending yang menggantung
Banyak pertanyaan belum dijawab di ending pertama. Misalnya, gimana hubungan dia sama adiknya? Apa yang terjadi sama Dana (Anna Kendrick)? Apakah Christian bakal terus jadi “tentara bayaran” atau berubah haluan?Jarangnya film action yang cerdas
Banyak film action yang bagus, tapi nggak banyak yang pintar. The Accountant punya kombinasi otak dan otot. Dan sekuelnya? Lebih dalam lagi. Penonton merasa dihargai karena dikasih cerita yang nggak ngeremehin logika mereka.Fanbase-nya loyal
Bahkan setelah bertahun-tahun, komunitas fans-nya masih aktif di Reddit, YouTube, dan forum-forum film. Itu bukti kuat bahwa film ini ninggalin kesan yang dalam.
Tips Menonton The Accountant 2 (Biar Nggak Bingung dan Lebih Nikmat)
Oke, ini bagian penting terutama buat yang belum nonton film pertamanya, atau yang udah lupa karena kelamaan.
1. Tonton dulu film pertamanya (ulang kalau perlu)
Percaya deh, banyak elemen di The Accountant 2 yang akan lebih ngena kalau lo inget alur dan karakter dari film pertama. Beberapa dialog dan keputusan Christian di film kedua tuh kayak jawabannya dari pertanyaan yang ditinggalkan sebelumnya.
2. Jangan ngantuk, ini film penuh detail
Beda sama film action biasa, The Accountant 2 banyak sisipan adegan yang kelihatannya pelan atau datar, tapi ternyata penting banget buat cerita. Jadi jangan disambi main HP deh.
3. Fokus ke relasi antar karakter
Gue suka banget gimana film ini nunjukin relasi Christian dengan adiknya, dan juga hubungannya yang belum selesai dengan Dana. Ada layer emosional yang bikin film ini lebih manusiawi.
4. Jangan harap semua dijelasin terang benderang
Film ini cukup “percaya” sama penontonnya. Beberapa momen emang butuh lo mikir dikit. Tapi menurut gue itu nilai plus.
Review Pribadi: Worth It Banget, Serius!
Gue nggak gampang puas sama sekuel. Banyak film bagus yang gagal di sekuelnya. Tapi The Accountant 2… surprisingly, gak cuma berhasil mempertahankan kualitas, tapi juga nambahin kedalaman karakter.
Pace-nya emang agak lambat di awal, tapi itu justru bikin pembangunan cerita lebih solid. Karakter-karakternya terasa hidup. Bahkan karakter pendukung pun punya bobot. Aksinya? Tetep keren. Tapi bukan aksi yang asal ledak-ledakan. Taktikal banget.
Nilai plus gue kasih ke scoring dan editing. Transisi antar adegan tuh halus banget. Lo gak bakal nyadar kalau lo udah dibawa ke konflik yang lebih dalam tanpa jeda.
Kalau harus kasih skor: 9/10.
Minusnya? Mungkin buat yang suka action cepat kayak Fast & Furious bakal bilang film ini “terlalu banyak mikir”. Tapi buat yang cari cerita yang matang dan karakter yang kuat, ini salah satu film terbaik tahun ini.
Film Ini Bukan Sekadar Hiburan, Tapi Pengalaman
Setelah nonton The Accountant 2, gue jadi mikir tentang gimana orang dengan “cara pikir” yang beda bisa punya potensi luar biasa. Film ini bukan cuma nunjukin keren-kerenan senjata atau bela diri. Tapi juga kasih kita pelajaran soal ketekunan, trauma masa kecil, dan bagaimana satu orang bisa tetap berpegang pada moral meskipun dunia di sekitarnya kacau balau.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Hospital Playlist: Kenapa Drama Ini Bikin Kita Nggak Bisa Move On? disini