Satu malam, saat bosan di depan laptop dan semua playlist YouTube sudah tamat, saya nemu game berjudul Split Fiction. Awalnya saya pikir ini cuma games naratif biasa, semacam visual novel yang banyak pilihan dialog tapi nggak banyak aksi. Tapi ternyata… saya salah besar. Game ini bukan cuma soal pilih-pilih jawaban, tapi soal keputusan besar yang bisa mengubah jalan cerita—dan lebih gilanya lagi, bisa bikin kita mempertanyakan “siapa diri kita sebenarnya” di dunia game itu.
Saya tahu ini terdengar lebay, tapi saya serius—Split Fiction itu semacam gabungan antara novel interaktif, teka-teki, strategi, dan RPG ringan yang semuanya dibungkus dalam satu paket penuh kejutan.
Keseruan Bermain Split Fiction
Jujur aja, saya tuh orang yang gampang bosen kalau game terlalu linier. Tapi waktu main Split Fiction, saya betah duduk hampir 3 jam tanpa sadar. Game ini punya sistem multi-path storyline, artinya setiap keputusan yang kamu ambil bisa membawa ke jalan cerita yang benar-benar beda superliveiid.
Saya mulai dengan karakter bernama Ren—seorang agen rahasia yang kehilangan ingatannya. Di awal, saya disuruh pilih antara mempercayai seorang pria tua misterius atau kabur dari markas. Saya pilih kabur. Ternyata, dari situ jalan ceritanya belok ke dunia bawah tanah yang penuh hacker dan sistem konspirasi pemerintah. Teman saya pilih opsi yang beda dan ceritanya malah jadi tentang invasi alien. Lah?!
Nah, inilah letak keseruan Split Fiction—game ini nggak cuma ngajak kita main, tapi ngajak kita mikir.
Satu keputusan kecil bisa ngubah ending. Dan bukan cuma ada 2 atau 3 ending ya. Saya sempat cek forum, katanya ada lebih dari 15 ending berbeda, tergantung jalur dan kombinasi pilihan yang kita ambil.
Serius, ini game cocok banget buat kamu yang suka kejutan dan cerita penuh twist.
Mengapa Split Fiction Sangat Disukai?
Kalau saya simpulkan dari pengalaman pribadi dan komunitas yang sempat saya intip di Reddit, ada beberapa alasan kenapa Split Fiction jadi favorit banyak gamer:
Ceritanya dalem banget.
Bukan cuma naratif panjang, tapi punya pesan moral, teka-teki sosial, bahkan dilema psikologis. Beberapa bagian bikin saya merenung, terutama saat karakter utama harus memilih antara “menyelamatkan orang yang dia cinta” atau “mencegah perang dunia”. Nggak bisa asal klik.Visual dan musik yang immersive.
Ini bagian yang underrated sih. Musik latarnya pas banget, kadang bikin deg-degan, kadang bikin mellow. Desain karakternya juga nggak lebay, tapi cukup kuat buat ninggalin kesan.Pilihan yang terasa berat dan berdampak.
Nggak ada tuh pilihan A dan B tapi hasilnya sama. Di sini, tiap pilihan beneran menentukan arah cerita. Kadang saya sampai diam 5 menit mikir, “Aduh… pilih mana ya?”Relatable banget.
Beberapa bagian ceritanya ngangkat isu modern kayak kepercayaan digital, hoaks, identitas virtual, dan semacamnya. Rasanya seperti… ini tuh bukan cuma fiksi, tapi cerminan dunia kita sekarang.
Game ini punya “roh” dan kedalaman yang bikin orang balik lagi, coba ending lain, dan diskusi bareng di komunitas. Dan itu priceless sih, apalagi di zaman game sekarang yang banyak gameplay tapi minim hati.
Keunikan dari Game Split Fiction
Saya udah coba banyak game naratif: Detroit Become Human, Until Dawn, Life is Strange… tapi Split Fiction punya sesuatu yang lain.
Beberapa hal yang bikin dia unik:
Waktu mundur dan percabangan yang gila.
Kadang di pertengahan game, kita bisa “kembali” ke satu titik dan ambil jalan lain. Tapi harga dari “melawan takdir” itu bisa mahal banget. Misalnya, saya pernah “ulang” satu keputusan dan malah bikin karakter penting tewas. Padahal awalnya dia hidup.Sistem kepribadian yang adaptif.
Ini gokil. Jadi karakter kamu akan berkembang tergantung cara kamu bicara, siapa yang kamu tolong, dan keputusan moral kamu. Nanti ada indikator kecil kayak “Kamu cenderung manipulatif”, “Kamu orang empatik”, dll. Dan itu bakal ngaruh ke ending.Split Point.
Titik-titik penting dalam game disebut Split Point—di sinilah semua keputusanmu diuji. Tapi nggak dikasih tahu sebelumnya. Jadi pas main kamu beneran nggak tahu mana keputusan besar, mana yang kecil. Harus beneran mikir dan ngerasain.
Pokoknya buat kamu yang suka cerita bercabang dan suka mikir dalam, ini game nggak boleh dilewatkan.
Cara Bermain Split Fiction
Nah, buat yang belum pernah main, saya jelasin singkat cara main Split Fiction. Jangan takut, ini bukan game yang butuh jari cepat atau loading berat. Game ini lebih ke arah interactive story-based game, dengan elemen puzzle dan moral choice.
Pilih Karakter Awal.
Kamu bisa milih 3 karakter awal dengan latar berbeda (Agen Rahasia, Ilmuwan, atau Siswa SMA). Masing-masing punya jalan cerita yang unik.Ikuti Narasi, Ambil Keputusan.
Cerita akan mengalir, dan di setiap titik kamu diminta pilih aksi atau respons. Tapi ingat, setiap keputusan ada konsekuensinya.Kumpulkan Fragmen Ingatan.
Ini semacam collectibles yang bisa membuka subplot tersembunyi.Split Mode.
Kadang kamu bisa “melihat” masa depan dan mengubahnya. Tapi tidak semua karakter bisa. Ini yang bikin gameplay makin menegangkan.Akhiri Cerita Sesuai Pilihanmu.
Game ini bisa tamat dalam 3-5 jam, tapi kamu bisa replay untuk dapetin ending berbeda.
Nggak perlu skill teknis tinggi. Yang penting kamu mau baca, mikir, dan merasa. Yup, ini game yang ngajak kamu mikir dan ngerasa, bukan cuma nge-tap tombol.
Tips Bermain Split Fiction
Setelah main 4 kali dan dapetin 4 ending berbeda (dan semuanya bikin saya geleng-geleng kepala), saya punya beberapa tips buat kamu yang baru mau mulai:
Jangan terburu-buru.
Banyak yang kelewat subplot penting karena asal klik pilihan. Nikmati ceritanya pelan-pelan.Pakai headset.
Serius deh. Musik dan efek suara game ini ngaruh banget ke suasana. Tanpa itu, feel-nya bisa kurang.Jangan takut ambil risiko.
Pilih yang kamu rasa benar, walau kelihatannya ekstrem. Kadang justru pilihan “gila” yang membawa kamu ke ending terbaik.Catat split point (kalau perlu).
Kalau kamu niat koleksi semua ending, catat tiap momen penting atau rekam jalannya. Ini bantu saat replay.Jangan percaya semua karakter.
Beberapa tokoh kelihatan baik, tapi punya agenda sendiri. Jangan gampang percaya!
Review Pribadi Split Fiction
Kalau harus ngasih nilai, saya kasih 9 dari 10 buat Split Fiction. Alasan kenapa belum 10? Karena ada beberapa bagian yang agak lambat di tengah cerita, terutama kalau kamu ambil jalur ilmuwan. Tapi di luar itu? Game ini luar biasa.
Cerita: 10/10
Musik & Atmosfer: 9/10
Mekanik Pilihan: 9/10
Re-playability: 10/10
Keunikan: 9.5/10
Saya senang banget nemu game ini karena rasanya kayak… baca novel seru tapi kita bisa masuk ke dalamnya dan nentuin alurnya sendiri. Dan buat saya yang kadang capek sama game-game penuh aksi cepat, Split Fiction itu kayak oase di tengah gurun.
Akankah Kamu Berani Masuk Dunia Split Fiction?
Kalau kamu suka game yang bikin kamu mikir, ngerasa, dan penasaran sampe lupa waktu, Split Fiction wajib banget kamu coba. Ini bukan cuma soal main, tapi soal mengalami cerita.
Saya yakin kamu bakal nemu hal yang beda dari pengalaman saya. Tapi justru itu poinnya—di dunia Split Fiction, semua orang punya cerita yang berbeda. Dan setiap cerita layak diceritakan.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Splatoon 3: Game Tembak-Menembak yang Lucu Tapi Serius disini