Gue nggak kenal Ferry Irwandi secara personal, tapi pas pertama kali lihat sosoknya lewat YouTube dan berita, ada rasa “ini orang beda banget.” Yuk, kita kulik siapa sebenarnya dia, kenapa dia bisa viral, apa yang bikin dia populer, keunikannya, kehidupan pribadinya, dan pencapaiannya—semuanya lewat gaya santai ala ngobrol sama teman!
Siapa sebenarnya Ferry Irwandi?
Biography Ferry Irwandi adalah mantan PNS videografer di Kemenkeu Wikipedia yang kemudian banting setir jadi YouTuber edukatif dan komentar sosial. Lulus dari STAN, dia sempat bekerja hampir 10 tahun sebelum resign pas G20 2022
Channel YouTube-nya fokus pada topik-topik berat kayak ekonomi, politik, stoikisme, dan isu judi online. Sebelumnya sempat tenar setelah muncul di podcast “Close The Door” milik Deddy Corbuzier pada April 2022. Sejak itu subscribersnya melejit—sekarang sudah lebih dari 1,1 juta orang dan total tayangan menyentuh 90 juta lebih
Mengapa Ferry Irwandi bisa viral?
Puncaknya adalah ketika dia tantang dukun santet. Pada 19 Oktober 2024, dia posting di X: “Kalau bisa bikin gue muntah paku, gue kasih Alphard,” lengkap dengan data pribadinya r
Trus, dia live malam-malam buat buktiin tantangannya. Boro-boro muntah paku, malah malah dia justru dapat saweran Rp 36 juta dari penonton! Momen ini bikin heboh dan netizen heboh ikut debat mistis vs logika.
Itu viral banget karena pas banget sentuhan prank + skeptisisme terhadap hal-hal supranatural. Netizen terbagi: ada yang ngakak, ada yang mengecam, sampai yang bener-bener mikir.
Apa yang membuat Ferry populer?
Beberapa poin penting:
Gaya penyampaian lugas & datar
Menurut warganet, dia kayak Johnny Harris lokal atau pendengar passion yang pake-edgy hook suara dramatis yang bikin “DUN‑DUN‑DUUNNN” di tiap akhir videoTema tabu dan kontroversial
Dia bahas judi online (transaksinya Rp200 triliun), kritik influencer yang promosikan judi atau NFT, sampai kritik UU TNI dan demo di DPRApproach edukatif
Meski kontroversi, kontennya tetap analitis. Dia bukan sekadar lucu-lucuan, tapi mau mendorong orang berpikir kritis.
Jadi, campuran unique, tegas, kritis plus berani yang sulit ditemui di YouTube lokal.
Keunikan Ferry Irwandi
Tantang dukun secara terbuka
Gak banyak orang yang berani posting data lengkap dan menjanjikan mobil mewah kalau dukun bisa nyantetnya.Investigator sosial
Ulasan soal judi online, NFT scam, praktik giveaway hoaks—cukup jarang ada yang serius ngulik gini di konten lokal.Dia kritis terhadap institusi
Critic UU TNI, latar belakang ikut demo, tunjukin konsistensi antara omong dan tindakan nyataFounder Malaka Project
Proyek ini kolaborasi dengan influencer lain untuk akses pendidikan lebih baik
Kehidupan pribadi Ferry Irwandi
Lahir di Jambi 1980, sekarang usia sekitar 44 tahun, lulusan STAN
Ayah dosen, ibu karyawan, tumbuh di keluarga akademis
Menikah, punya anak bernama Kirana Kala Senja
Tinggal di Jakarta sekarang, aktif di media sosial @irwandiferry.
Dia tidak banyak pamer kehidupan pribadi—enggak heboh selfie mewah, lebih fokus ke isi konten.
Pencapaian Ferry Irwandi
1,1–1,4 juta subscriber, dan total tayangan melebihi 90 juta kali
Pendapatan YouTube diperkirakan US$1.600–US$25.700 per bulan (± Rp25–400 juta), atau US$19.000–308.000 per tahun Malaka Project: founder inisiatif edukasi bersama Jerome Polin, Fathia Izzati
Pengaruh sosial nyata: mengkritisi UU TNI, ikut demo, angkat isu judi online, bahkan lapor influencer promosi judi online
Dampak Sosial: Gak Sekadar Viral, Tapi Bikin Orang Mikir
Salah satu hal paling kuat dari Ferry Irwandi adalah kemampuan dia bikin orang mikir. Kayak waktu dia bahas soal judi online, dia tuh bukan cuma nge-spill “ini aplikasi berbahaya” terus udahan. Dia bongkar struktur ekonomi di baliknya, aliran dana, bahkan hubungannya dengan lembaga-lembaga digital. Itu kayak… investigasi mini dalam bentuk YouTube.
Dan ini nular, lho. Banyak penontonnya yang bilang, setelah nonton channel dia, mereka jadi lebih skeptis sama promo-promo online yang “too good to be true”. Bahkan ada yang bilang mereka jadi lebih concern soal literasi finansial—gara-gara satu video tentang influencer yang nipu pake giveaway palsu.
Menurutku ini keren banget. Karena biasanya konten YouTube tuh cepat, lucu, dan yaudah lewat gitu aja. Tapi Ferry Irwandi tuh bikin yang nonton bertanya-tanya: “Eh, bener juga ya? Ini logis nggak sih?”
Dan itu, buat gue pribadi, lebih powerful daripada sekadar “trending” atau dapat jutaan views. Karena ini ngubah mindset.
Pro-Kontra: Nggak Semua Orang Suka Gaya Ferry
Yup, meskipun banyak yang kagum sama keberanian dan konten Ferry, bukan berarti semuanya suka. Bahkan, beberapa orang bilang kontennya terlalu dramatis atau penuh narasi yang sengaja “dibumbui” buat engagement.
Ada yang komentar, “Kenapa sih harus pakai suara ngebass kayak mau ngajak tawuran?
Ada juga yang merasa dia terlalu sering “ngulik masalah orang”, seolah-olah jadi moral police. Apalagi pas bahas soal influencer dan dukun, sebagian merasa dia terlalu nyinyir atau mempermalukan.
Tapi… di sisi lain, banyak juga yang justru suka karena dia blak-blakan dan transparan. Ini menarik banget menurutku, karena memperlihatkan bahwa menjadi kreator di era sekarang tuh ya harus siap mental juga. Gak semua orang akan setuju. Bahkan, konten edukatif sekalipun bisa jadi bahan debat panas.
Aku jadi keinget satu kutipan dari kontennya:
“Jangan takut ngomong benar, walaupun yang lain diem semua.”
Itu ngena sih. Kadang kita terlalu takut jadi ‘berbeda’ atau dibenci, padahal selama datanya valid dan niatnya jelas, kenapa harus mundur?
Pelajaran Berharga buat Para Blogger dan Content Creator
Kalau kamu lagi coba membangun blog atau channel sendiri (kayak gue juga sekarang), kisah Ferry Irwandi tuh bisa dijadikan blueprint—bukan buat ditiru plek ketiplek, tapi buat diadaptasi.
1. Nggak Harus Viral Duluan, Tapi Konsisten
Ferry Irwandi udah mulai bikin konten sejak masih kerja sebagai PNS, meskipun views-nya dulu kecil banget. Tapi dia konsisten. Dan dari sana, dia pelan-pelan ngerti mana format yang cocok, gaya bicara yang disukai orang, dan topik yang paling impactful. Ini pelajaran banget sih: lo nggak harus viral duluan buat mulai.
2. Punya Nilai yang Lo Pegang Teguh
Ferry Irwandi dari awal udah kelihatan: dia concern soal edukasi, soal logika, soal kejujuran. Semua kontennya nyambung ke nilai itu. Jadi pas dia bikin tantangan dukun, walaupun kontroversial, orang ngerti motifnya: bukan ngatain, tapi ngajak berpikir.
Kalau kamu blogger, coba tanya ke diri sendiri: “Nilai utama yang mau gue bawa lewat tulisan ini apa ya?”
3. Jujur Aja Nggak Harus Selalu ‘Bersih’
Yang gue suka dari dia adalah dia nggak tampil sok suci. Dia pernah bahas soal masa lalunya, bahkan soal keraguan dia sebelum resign. Dan itu bikin dia relatable. Kita semua punya masa kelam, punya penyesalan, dan itu manusiawi banget.
Blog yang jujur tuh powerful. Kadang satu kalimat kayak “Gue juga pernah gagal kok” bisa lebih nyentuh hati pembaca daripada 100 tips sukses.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Patrick Kluivert: Perjalanan Karier dan Warisannya dalam Sepak Bola Dunia disini